Subnetting
Untuk
beberapa alasan yang menyangkut
efisiensi IP Address,
mengatasi masalah topologi network dan
organisasi, network administrator biasanya
melakukan subnetting. Esensi dari subnetting adalah “memindahkan” garis
pemisah antara bagian
network dan
bagian host
dari suatu IP Address. Beberapa bit dari bagian host
dialokasikan menjadi bit tambahan
pada bagian network. Address satu network menurut struktur baku dipecah menjadi
beberapa subnetwork. Cara
ini menciptakan sejumlah
network tambahan, tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.
Subnetting
juga dilakukan untuk mengatasi
perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan
dalam suatu network. Router IP dapat mengintegrasikan berbagai
network dengan media fisik yang berbeda hanya jika setiap network memiliki address network
yang unik.
Selain itu, dengan
subnetting, seorang Network Administrator
dapat mendelegasikan pengaturan host address seluruh departemen dari suatu
perusahaan besar kepada setiap departemen, untuk memudahkannya dalam mengatur
keseluruhan network.
Suatu
subnet didefinisikan dengan
mengimplementasikan masking bit (subnet mask ) kepada IP Address.
Struktur subnet mask sama dengan
struktur IP Address, yakni terdiri dari 32 bit yang dibagi atas 4 segmen. Bit-bit dari IP Address yang
“ditutupi” (masking) oleh bit-bit
subnet mask yang aktif dan bersesuaian akan diinterpretasikan sebagai network bit. Bit 1 pada subnet mask berarti mengaktifkan masking ( on ), sedangkan bit 0 tidak aktif ( off ).
Sebagai
contoh kasus, mari kita ambil
satu IP Address kelas A dengan
nomor 44.132.1.20. Ilustrasinya dapat dilihat Tabel berikut :
44
|
132
|
1
|
20
|
00101100
|
10000100
|
00000001
|
00010100
|
IP Address
|
|||
255
|
255
|
0
|
0
|
11111111
|
11111111
|
00000000
|
00000000
|
Subnet Mask
|
|||
44
|
132
|
0
|
0
|
00101100
|
10000100
|
00000000
|
00000000
|
Network Address
|
|||
44
|
132
|
255
|
255
|
00101100
|
10000100
|
11111111
|
11111111
|
Subnetting 16 bit pada IP Address
kelas A
Dengan aturan standard, nomor network IP Address ini adalah 44 dan nomor host adalah 132.1.20. Network tersebut dapat menampung maksimum lebih dari 16 juta host
yang terhubung langsung. Misalkan pada address ini akan akan diimplementasikan subnet mask sebanyak
16 bit 255.255.0.0. (Hexa=
FF.FF.00.00 atau Biner
= 11111111.11111111.00000000.00000000). Perhatikan bahwa pada 16 bit
pertama dari subnet mask tersebut
berharga 1, sedangkan 16 bit
berikutnya 0. Dengan demikian, 16
bit pertama dari suatu IP Address
yang dikenakan subnet mask tersebut
akan dianggap sebagai network bit. Nomor network akan berubah
menjadi 44.132 dan nomor host menjadi 1.20.
Kapasitas maksimum host yang langsung
terhubung pada network menjadi sekitar 65 ribu host.
Subnet mask di atas identik dengan standard IP Address kelas B. Dengan
menerapkan subnet mask tersebut pada satu network
kelas
A, dapat dibuat 256 network baru dengan kapasitas masing-masing subnet setara
network kelas B. Penerapan subnet
yang lebih jauh seperti 255.255.255.0 ( 24 bit ) pada kelas A akan menghasilkan jumlah network yang lebih besar
( lebih dari 65 ribu network) dengan kapasitas
masing-masing subnet sebesar 256 host. Network kelas C juga dapat dibagi-bagi lagi menjadi beberapa subnet dengan menerapkan subnetmask
yang
lebih
tinggi
seperti
untuk
25
bit (255.255.255.128), 26
bit (255.255.255.192), 27 bit ( 255.255.255.224) dan seterusnya.
Subnetting dilakukan
pada saat konfigurasi interface.
Penerapan subnet mask pada IP Address akan mendefinisikan 2 buah address baru, yakni Network Address dan Broadcast Address. Network address didefinisikan
dengan menset seluruh bit host
berharga 0, sedangkan broadcast
address dengan menset bit host
berharga 1. Seperti
yang telah dijelasakan pada
bagian sebelumnya, network address adalah alamat network yang berguna pada informasi
routing. Suatu host yang tidak perlu mengetahui address seluruh host yang ada pada
network yang lain. Informasi yang dibutuhkannya hanyalah address dari network yang
akan dihubungi serta gateway untuk
mencapai network tersebut. Ilustrasi
mengenai subnetting, network address dan broadcast address dapat dilihat pada
Tabel di
bawah. Dari tabel
dapat disimpulkan bagaimana
nomor
network
standard dari suatu IP Address diubah menjadi nomor subnet / subnet address melalui subnetting.
IP Address
|
Network
Address
Standard
|
Subnet Mask
|
Interpretasi
|
Broadcast
Address
|
44.132.1.20
|
44.0.0.0
|
255.255.0.0(16 bit)
|
Host 1.20 pada subnet
44.132.0.0
|
44.132.255.255
|
81.150.2.3
|
81.0.0.0
|
255.255.255.0 (24 bit)
|
Host 3
pada subnet
81.50.2.0
|
81.50.2.255
|
192.168.2.100
|
192.168.0.0
|
255.255.255.12
8
(25 bit)
|
Host 100 pada
Subnet
192.168.2.0
|
192.168.2.127
|
192.168.2. 130
|
192.168.0.0
|
255.255.255.19
2
(26 bit)
|
Host 130 pada
subnet
192.168.2.128
|
192.168.2.191
|
Beberapa kombinasi IP Address, Netmask
dan network number
Subnetting hanya berlaku pada network
lokal.
Bagi
network
di
luar network lokal, nomor network yang dikenali tetap nomor
network
standar
menurut kelas IP Address.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar