Rabu, 15 Oktober 2014

tutorial dasar wire shark

Wireshark merupakan salah satu tools atau aplikasi “Network Analyzer” atau Penganalisa Jaringan. Penganalisaan Kinerja Jaringan itu dapat melingkupi berbagai hal, mulai dari proses menangkap paket-paket data atau informasi yang berlalu-lalang dalam jaringan, sampai pada digunakan pula untuk sniffing (memperoleh informasi penting seperti password email, dll). Wireshark sendiri merupakan free tools untuk Network Analyzer yang ada saat ini. Dan tampilan dari wireshark ini sendiri terbilang sangat bersahabat dengan user karena menggunakan tampilan grafis atau GUI (Graphical User Interface).

cekidot bro

Selasa, 07 Oktober 2014

Tutorial Mengatur Page number dan daftar isi otomatis


Biasanya sebuah tulisan ilmiah ataupun laporan penelitian mempunyai banyak tipe penomoran halamannya. Seringkali kita memisahkan mereka ke dalam beberapa file. Sehingga membuat terlihat banyak dan ribet. disini akan dibahas bagaimana menyatukan file-file yg terpisah tersebut, dijadikan satu file dengan nomor halaman yang berbagai tipe di dalamnya
dalam video tutorial ini juga akan dibahas bagaimana megatur daftar isi menjadi otomatis menggunakan table content
cekidot brot
*maaf videonya ga pake sound :)
terimakasih banyak buat mas didik yg telah berbagi ilmunya, barokallahufih

Senin, 08 September 2014

Jumat, 30 Agustus 2013

subnetting



Subnetting

Untuk beberapa alasan yang menyangkut efisiensi IP Address, mengatasi masalah topologi network dan organisasi, network administrator biasanya melakukan subnetting. Esensi dari subnetting adalah “memindahkan” garis pemisah  antara  bagian  network  dan  bagian  host  dari  suatu  IP  Address. Beberapa bit dari bagian host dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian network. Address satu network menurut struktur baku dipecah menjadi beberapa subnetwork.   Cara   ini   menciptakan   sejumlah   network   tambahan,   tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.
Subnetting juga dilakukan untuk mengatasi perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network. Router IP dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda hanya jika setiap  network  memiliki  address  network  yang  unik.  Selain  itu,  dengan subnetting, seorang Network Administrator dapat mendelegasikan pengaturan host address seluruh departemen dari suatu perusahaan besar kepada setiap departemen, untuk memudahkannya dalam mengatur keseluruhan network.
Suatu subnet didefinisikan dengan mengimplementasikan masking bit (subnet mask ) kepada IP Address. Struktur subnet mask sama dengan struktur IP Address, yakni terdiri dari 32 bit yang dibagi atas 4 segmen. Bit-bit dari IP Address yang “ditutupi” (masking) oleh bit-bit subnet mask yang aktif dan bersesuaian akan diinterpretasikan sebagai network bit. Bit 1 pada subnet mask berarti mengaktifkan masking ( on ), sedangkan bit 0 tidak aktif ( off ).  Sebagai contoh  kasus,  mari  kita ambil  satu  IP  Address  kelas  A  dengan  nomor 44.132.1.20. Ilustrasinya dapat dilihat Tabel berikut :

44
132
1
20
00101100
10000100
00000001
00010100

IP Address
255
255
0
0
11111111
11111111
00000000
00000000

Subnet Mask
44
132
0
0
00101100
10000100
00000000
00000000

Network Address
44
132
255
255
00101100
10000100
11111111
11111111
 
Subnetting 16 bit pada IP Address kelas A


Dengan aturan standard, nomor network IP Address ini adalah 44 dan nomor host adalah 132.1.20. Network tersebut dapat menampung maksimum lebih dari 16 juta host yang terhubung langsung. Misalkan pada address ini akan akan diimplementasikan subnet  mask sebanyak 16 bit 255.255.0.0. (Hexa= FF.FF.00.00 atau Biner  =  11111111.11111111.00000000.00000000). Perhatikan bahwa pada 16 bit pertama dari subnet mask tersebut berharga 1, sedangkan 16 bit berikutnya 0. Dengan demikian, 16 bit pertama dari suatu IP Address yang dikenakan subnet mask tersebut akan dianggap sebagai network bit. Nomor network akan berubah menjadi 44.132 dan nomor host menjadi 1.20. Kapasitas maksimum host yang langsung terhubung pada network menjadi sekitar 65 ribu host.
Subnet mask di atas identik dengan standard IP Address kelas B. Dengan menerapkan subnet mask tersebut pada satu network  kelas A, dapat dibuat 256 network baru dengan kapasitas masing-masing subnet setara network kelas B. Penerapan subnet yang lebih jauh seperti 255.255.255.0 ( 24 bit ) pada kelas A akan menghasilkan jumlah network yang lebih  besar ( lebih dari 65 ribu network) dengan kapasitas masing-masing subnet sebesar 256 host. Network kelas C juga dapat dibagi-bagi lagi menjadi beberapa subnet dengan menerapkan subnetmask   yang   lebih   tinggi   seperti   untuk   25   bit (255.255.255.128),   26   bit (255.255.255.192), 27 bit ( 255.255.255.224) dan seterusnya.

Subnetting dilakukan pada saat konfigurasi interface. Penerapan subnet mask pada IP Address akan mendefinisikan 2 buah address baru, yakni Network Address dan Broadcast Address. Network address didefinisikan dengan menset seluruh bit host berharga 0, sedangkan broadcast address dengan menset bit host  berharga  1.  Seperti  yang  telah  dijelasakan  pada  bagian  sebelumnya, network address adalah alamat network yang berguna pada informasi routing. Suatu host yang tidak perlu mengetahui   address seluruh host yang ada pada network yang lain. Informasi yang dibutuhkannya hanyalah address dari network yang akan dihubungi serta gateway untuk mencapai network tersebut. Ilustrasi mengenai subnetting, network address dan broadcast address dapat dilihat pada Tabel  di  bawah.  Dari  tabel  dapat  disimpulkan  bagaimana  nomor  network standard dari suatu IP Address diubah menjadi nomor subnet / subnet address melalui subnetting.


IP Address
Network
Address
Standard
Subnet Mask
Interpretasi
Broadcast
Address
44.132.1.20
44.0.0.0
255.255.0.0(16 bit)
Host 1.20 pada subnet
44.132.0.0
44.132.255.255
81.150.2.3
81.0.0.0
255.255.255.0 (24 bit)
Host   3   pada subnet
81.50.2.0
81.50.2.255
192.168.2.100
192.168.0.0
255.255.255.12
8 (25 bit)
Host 100 pada
Subnet
192.168.2.0
192.168.2.127
192.168.2. 130
192.168.0.0
255.255.255.19
2 (26 bit)
Host 130 pada subnet
192.168.2.128
192.168.2.191
Beberapa  kombinasi IP Address, Netmask dan network number

Subnetting  hanya  berlaku  pada  network  lokal.  Bagi  network  di  luar network lokalnomor  network  yang  dikenali tetap  nomor  network  standar menurut kelas IP Address.